Kamis, 09 Oktober 2025

A23_Syafa Kayla Ramadhani_Tugas Terstruktur 3


 Eksplorasi Teks Akademik: Kajian Nilai, Bahasa, dan Penalaran



A. Pendahuluan

Latar Belakang

Tulisan akademik, seperti artikel ilmiah adalah alat utama untuk menyebarkan pengetahuan dari hasil penelitian. Penting untuk memahami format, karakteristik bahasa, nilai ilmiah, dan nilai kebangsaan yang ada di dalamnya sebagai keterampilan yang krusial. Laporan ini bertujuan untuk melihat tiga artikel arsitektur yang membahas berbagai topik yang saling berkaitan, yaitu Arsitektur Vernakular, Tradisional dan Nusantara, serta perubahan yang terjadi dalam konteks modern.

Tujuan

  1. Mengetahui format dan ciri khas tulisan akademik dari ketiga artikel.
  2. Menganalisis bahasa akademik yang dipakai, termasuk pilihan kata, kejelasan, dan objektivitas.
  3. Meneliti nilai-nilai ilmiah dalam isi tulisan, mencakup dukungan teori dan data yang jelas.
  4. Mengidentifikasi nilai kebangsaan yang terlihat dalam ketiga artikel.
B. Metodologi

       Pencarian dan analisis dilakukan dengan membaca secara kritis ketiga artikel. Metode yang digunakan adalah analisis konten kualitatif, dengan langkah-langkah berikut:

  1. Identifikasi Struktur: Memperiksa kerangka penulisan standar artikel (Abstrak, Pendahuluan, Metode, Hasil & Pembahasan, Kesimpulan, Daftar Pustaka).
  2. Analisis Kebahasaan: Menilai pemilihan kata, tingkat formalitas, kejelasan argumen, dan objektivitas dalam penyampaian.
  3. Evaluasi Nilai Ilmiah: Mencari tahu penggunaan teori, kerangka konseptual, metode riset, serta adanya data primer dan sekunder untuk mendukung argumen.
  4. Identifikasi Nilai Kebangsaan: Memperhatikan isi yang mencerminkan semangat nasionalisme, penghargaan terhadap budaya lokal, dan etika akademik.

C. Hasil dan Pembahasan

1. Analisis Struktur dan Ciri Khas Teks Akademik

Ketiga artikel sudah sesuai dengan struktur standar tulisan akademik, tetapi memiliki penekanan yang berbeda.

Jurnal 1 (Adaptasi Arsitektur Vernakular): Struktur sangat komprehensif dan teratur. Memiliki bagian Landasan Teori yang mendetail, deskripsi metodologi kualitatif yang jelas (lokasi, sampel, teknik pengumpulan data), serta penyajian hasil yang lengkap dengan tabel dan gambar. Ini mencerminkan penelitian empiris yang kuat.

Jurnal 2 (Arsitektur Nusantara): Struktur lebih esai dan argumentatif. Meskipun terdapat bagian Pendahuluan, Metode, Hasil & Pembahasan, dan Kesimpulan, fokusnya adalah pada analisis kritis terhadap topik yang ada. Ciri khasnya adalah pendekatan filosofis-teoritis yang digunakan untuk mengurai istilah yang sudah ada dan memberikan sudut pandang baru.

Jurnal 3 (Transformasi Arsitektur): Struktur sudah sesuai standar, namun bagian metodologi dan hasil pembahasan terasa kurang mendalam dibandingkan dua artikel lainnya. Pembahasan cenderung deskriptif dan memberikan contoh-contoh umum tanpa analisis data yang mendalam pada kasusnya.

2. Analisis Bahasa Akademik

        Kosakata: Ketiga Jurnal menggunakan kosakata teknis dan khusus dalam bidang arsitektur (misalnya, "arsitektur vernakular", "tipologi", "timpak laja", "tektonika", "akulturasi"). Jurnal 2 menonjol karena penggunaan istilah filosofis dan epistemologis yang tinggi (misalnya, "ranah pengetahuan", "dekonstruksi", "figurasi").

Kejelasan: Jurnal 1 dan 2 memiliki argumen yang jelas. Jurnal1 karena susunan yang baik, sedangkan Jurnal 2 karena logika argumennya yang teratur. Jurnal 3 tidak begitu jelas dalam menghubungkan contoh dengan argumen utama, dan terdapat beberapa kesalahan ketik (misalnya, "Masyarakatarkat").

Objektivitas: Jurnal1 sangat objektif dengan menyajikan data observasi dan wawancara. Jurnal 2 bersifat argumentatif dan kritis, tetapi tetap objektif dengan merujuk pada sumber teori untuk mendukung klaimnya. Jurnal 3 lebih umum dan kurang didukung oleh data spesifik untuk setiap pernyataannya.

3. Penilaian Nilai Akademis

Dukungan Teori:

Jurnal 1: Sangat kuat, mengandalkan teori adaptasi (Soekanto & Sulistyowati, Rapoport), penyebaran budaya (Koentjaraningrat), dan arsitektur lokal (Rudofsky, Oliver, Mentayani).

Jurnal 2: Sangat kuat dan kritis, menyusun argumen dengan referensi dari Pevsner, Rapoport, Rudofsky, Oliver, dan Sumintardja untuk kemudian menawarkan pandangan "Arsitektur Nusantara".

Jurnal 3: Menggunakan teori, tetapi penerapannya lebih sederhana dan tidak sedalam dua jurnal lainnya. Merujuk pada Habraken dan Antoniades, tetapi tidak menganalisis atau mengembangkan teori tersebut secara signifikan.

Dukungan Data:

  1. Memiliki banyak data empiris primer (observasi 10 rumah, wawancara, pemetaan, foto, sketsa) yang dianalisis secara sistematis.
  2. Jurnal 2: Berdasarkan literatur dan analisis kritis terhadap sumber dan kerangka epistemologi. Data yang digunakan adalah teks-teks penting dalam diskusi arsitektur.
  3. Jurnal 3: Lebih mengandalkan data sekunder dan contoh studi kasus yang disajikan secara umum tanpa analisis data primer yang mendalam.

4. Penilaian Nilai-Nilai Kebangsaan

Semangat Nasionalisme dan Lokalitas:

Jurnal 1: Menunjukkan penghargaan mendalam terhadap kebijaksanaan lokal suku Bugis dan kemampuan mereka untuk bertahan serta beradaptasi di perantauan. Ini mencerminkan kekayaan budaya bangsa Indonesia.

Jurnal 2: Memiliki semangat nasionalisme yang kuat. Penolakan terhadap istilah yang dianggap berasal dari "luar" (tradisional/vernakular) dan pengusungan "Arsitektur Nusantara" adalah cara untuk mengklaim kedaulatan pengetahuan arsitektur Indonesia dan menempatkannya sejajar dengan arsitektur Eropa.

Jurnal 3: Menyatakan pentingnya menjaga identitas budaya lokal (Jawa, Betawi, Melayu) dalam pembangunan kota modern di Indonesia, yang merupakan bentuk nasionalisme budaya.

Etika Akademik: Ketiga jurnal menunjukkan etika akademik dengan mencantumkan Daftar Pustaka. Jurnal 1 dan 2 sangat teliti dalam sitasi, sedangkan Jurnal 3 memiliki beberapa referensi yang kurang tepat (misalnya "et al.", "Pangandaheng, F., et al.").

D. Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan

Berdasarkan penilaian, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

    Ketiga jurnal mengikuti struktur akademis, dengan Jurnal 1 sebagai contoh terbaik penelitian empiris, Jurnal 2 sebagai contoh kuat artikel teoritis-kritis, dan Jurnal 3 sebagai artikel deskriptif-pengantar. Bahasa yang digunakan memenuhi standar akademik. Jurnal 1 dan 2 unggul dalam kejelasan dan kedalaman, sedangkan Jurnal 3 masih bisa diperbaiki dalam konsistensi dan kedalaman argumen.

    Jurnal 1 dan 2 memiliki nilai akademis yang sangat tinggi dengan dukungan teori dan data yang kuat. Jurnal 3 memiliki nilai akademis yang cukup untuk tingkat pengantar, tetapi kurang kuat untuk analisis yang mendalam. Semua jurnal mencerminkan nilai kebangsaan yang kuat melalui penghargaan terhadap arsitektur lokal dan upaya menjaga identitas budaya Indonesia di tengah modernisasi. Jurnal 2 menonjol dengan semangat dekolonisasi pengetahuan yang sangat kuat.

Rekomendasi

  • Untuk Pembaca/Peneliti Pemula: Jurnal 3 dapat menjadi pengantar yang baik untuk memahami topik transformasi arsitektur. Jurnal 1 adalah contoh yang ideal untuk mempelajari metodologi penelitian lapangan. Jurnal 2 cocok bagi mereka yang ingin mendalami diskusi kritis dan filosofis dalam arsitektur Indonesia.
  • Untuk Peneliti Lanjutan: Ide dalam Jurnal 2 bisa diteliti lebih lanjut dalam penelitian empiris untuk membuktikan atau mengkritisi klaim-klaim teoretisnya. Metode yang ada di Jurnal 1 dapat diulang untuk menyelidiki adaptasi komunitas lainnya di Indonesia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A23_Syafa Kayla Ramadhani_Tugas Terstruktur 3

 Eksplorasi Teks Akademik: Kajian Nilai, Bahasa, dan Penalaran A. Pendahuluan Latar Belakang Tulisan akademik, seperti artikel ilmiah adalah...