Jumat, 17 Oktober 2025

LATIHAN SOAL TUGAS MANDIRI 4B

 A. Isian Singkat

  1. Kaidah bahasa dalam penulisan akademik mencakup tata bahasa, ejaan, diksi, dan gaya bahasa yang objektif dan formal.
  2. Kalimat efektif harus memiliki lima ciri utama, yaitu kehematan, kepaduan, kejelasan, kesatuan, dan logika.
  3. Struktur dasar kalimat Bahasa Indonesia yang digunakan dalam teks akademik dikenal dengan istilah SPOK (Subjek–Predikat–Objek–Pelengkap–Keterangan).
  4. Contoh kata serapan dari bahasa Inggris yang telah disesuaikan secara fonologis adalah Komputer (dari Computer) atau Demokrasi (dari Democracy).
  5. Dalam teks akademik, penggunaan kata ganti seperti “saya” sebaiknya dihindari dan diganti dengan kata "penulis" atau "kami".
  6. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan edisi kelima dikenal dengan singkatan EYD V.
  7. Huruf miring dalam penulisan akademik digunakan untuk menuliskan  judul karya dan istilah asing yang belum diserap.
  8. Kesalahan struktur paralel dalam kalimat dapat menyebabkan ketidakseimbangan atau ambiguitas makna dan menurunkan kualitas tulisan.
  9. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk membantu revisi bahasa ilmiah adalah Grammarly atau Turnitin.
  10. Menurut modul, revisi bahasa ilmiah merupakan bagian dari proses akademik yang tak terpisahkan
B. Soal Esai
1. Jelaskan mengapa penggunaan kaidah bahasa yang tepat dalam teks akademik dianggap sebagai indikator profesionalisme dan integritas ilmiah seorang penulis.

Jawab: Penggunaan kaidah bahasa yang tepat menunjukkan profesionalisme dan integritas ilmiah penulis, karena mencerminkan ketelitian berpikir serta kepatuhan terhadap norma akademik. Sebaliknya, kesalahan berbahasa dapat menurunkan kualitas dan kredibilitas tulisan. 

2. Uraikan lima ciri kalimat efektif dalam penulisan akademik dan berikan masing-masing satu contoh kalimat yang sesuai.

Jawab: Kalimat efektif memiliki lima ciri utama, yaitu:

a. Kehematan (tidak menggunakan kata berlebihan.) 

Contoh: Mahasiswa belajar di kelas.

b. Kepaduan (setiap unsur kalimat saling mendukung secara logis) 

Contoh: Penelitian ini mengkaji dampak literasi digital terhadap motivasi belajar mahasiswa.

c. Kejelasan (makna kalimat tidak ambigu)

Contoh: Dosen menjelaskan konsep arsitektur postmodern.

d. Kesatuan (memuat satu gagasan pokok dalam satu kalimat)

Contoh: Pendidikan karakter membentuk pribadi yang beretika dan bertanggung jawab.

e. Logika (hubungan antara unsur kalimat tersusun runtut dan masuk akal)

Contoh: Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi untuk memperoleh hasil yang akurat. 

3. Bandingkan peran huruf kapital dan huruf miring dalam penulisan akademik menurut EYD V. Sertakan contoh penggunaannya dalam kalimat.

Jawab:  Menurut pedoman EYD V, huruf kapital dan huruf miring memiliki fungsi yang berbeda dalam penulisan akademik.

Huruf kapital digunakan pada awal kalimat, nama diri, gelar, bangsa, lembaga, dan peristiwa penting.

Contoh: Penelitian dilakukan di Universitas Indonesia.

Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul karya, istilah asing, atau penegasan kata tertentu.

Contoh: Istilah zeitgeist digunakan dalam kajian arsitektur postmodern.

Huruf kapital menandakan kejelasan dan keformalan tulisan, sedangkan huruf miring menunjukkan penekanan makna atau istilah khusus yang tidak lazim digunakan dalam bahasa Indonesia umum. 

4. Mengapa revisi bahasa ilmiah penting dilakukan sebelum naskah dipublikasikan? Jelaskan langkah-langkah self-editing yang dapat dilakukan oleh mahasiswa.

Jawab: Revisi bahasa ilmiah memiliki peranan penting sebelum naskah diterbitkan karena berfungsi memastikan ketepatan struktur, ejaan, dan pilihan kata agar pesan ilmiah tersampaikan secara jelas dan profesional. Tanpa revisi, tulisan berisiko mengandung kesalahan logika, ketidakkonsistenan, dan ambiguitas. 

Langkah-langkah self-editing yang dapat dilakukan mahasiswa antara lain:

  • Membaca kembali naskah secara menyeluruh untuk menilai alur dan kejelasan ide.
  • Memastikan setiap kalimat memiliki struktur SPOK yang lengkap.
  • Mengecek ejaan, kapitalisasi, dan tanda baca sesuai aturan EYD V.
  • Mengoreksi pilihan kata agar lebih formal dan ringkas.
  • Memanfaatkan alat bantu seperti KBBI Daring atau Grammarly.

  • Meminta saran dari dosen atau teman guna memperoleh masukan objektif.

5. Dalam konteks penulisan akademik, bagaimana pemilihan diksi dan gaya bahasa dapat memengaruhi persepsi pembaca terhadap kredibilitas tulisan?

Jawab: Pemilihan diksi dan gaya bahasa yang tepat membangun kredibilitas dan profesionalisme tulisan ilmiah, karena menunjukkan ketelitian berpikir dan menjaga objektivitas. Sebaliknya, bahasa yang tidak baku atau emosional dapat menurunkan kepercayaan pembaca.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN MATERI TUGAS MANDIRI 4A

Tata Bahasa, Ejaan, dan Gaya Bahasa Ilmiah Pendahuluan           Bahasa mencerminkan cara berpikir dan sikap ilmiah seseorang. Dalam dunia a...